Nekopoi.web.id - Cerita:
Ada sesuatu yang lembut di udara setiap kali Verllyaling lewat.
Sesuatu yang manis, seperti aroma cokelat hangat yang baru saja diseduh di sore hari yang tenang.
Ia bukan hanya gadis dengan ponytail sederhana — ia adalah pesona kecil yang memadukan kelembutan, keceriaan, dan kehangatan yang membuat siapa pun merasa nyaman hanya dengan melihatnya.
Rambutnya terikat tinggi, membentuk ponytail yang bergerak ringan setiap kali ia berjalan. Ujungnya yang lembut menari di udara, kadang melambai pelan saat ia menoleh dengan senyum malu-malu. Rambut itu berwarna kecokelatan — tidak terlalu gelap, tapi juga tidak terang — seperti warna cokelat susu yang meleleh di bawah sinar matahari sore. Ketika cahaya mengenai helainya, tampak kilauan lembut yang membuatnya seolah hidup, seperti benang karamel yang bergerak dalam angin.
Dan di bawah poni halus yang menutupi sebagian dahinya, tersembunyi sepasang mata besar penuh rasa ingin tahu — mata yang bersinar dengan warna hangat, lembut seperti madu. Tatapannya jujur, tanpa topeng, tanpa niat tersembunyi. Ia menatap dunia dengan keheranan polos yang manis, seolah setiap hal kecil di dunia ini patut dikagumi: gerimis di kaca jendela, daun yang berguguran, atau tawa sederhana dari seseorang di dekatnya.
Senyum Verllyaling adalah hal yang paling sulit dilupakan. Bukan senyum yang dibuat-buat atau penuh gaya, tapi senyum alami yang muncul begitu saja — seperti saat seseorang meminum cokelat panas di hari dingin. Senyum itu menghangatkan, menyembuhkan, dan tanpa disadari menular. Saat ia tertawa kecil, matanya menyipit sedikit dan suaranya terdengar seperti nada lembut dari lonceng kecil di kejauhan. Tawa itu tidak keras, tapi cukup untuk membuat dunia terasa lebih ringan.
Ia punya cara berjalan yang lembut, penuh kehati-hatian, seolah takut menginjak bunga di bawah kakinya. Terkadang ia memegang ujung ponytail-nya sendiri sambil melamun, mungkin memikirkan hal-hal kecil seperti, “Apakah langit sore ini lebih cantik dari kemarin?” Atau, “Apakah aku bisa membuat seseorang tersenyum hari ini?” Pikirannya sederhana, tapi indah — seperti dunia yang dilihat dari mata anak kecil yang belum mengenal sinisnya kehidupan.
Orang-orang sering berkata bahwa Verllyaling memiliki aura seperti cokelat — karena ia manis, tapi tidak berlebihan. Ada keseimbangan dalam dirinya yang sulit dijelaskan: ia bisa pemalu, tapi tidak tertutup; lucu, tapi tetap elegan; lembut, tapi memiliki kekuatan kecil di dalamnya. Ia tidak perlu berusaha keras untuk disukai, karena semua yang ia lakukan terasa alami — dari cara ia menyapa, tertawa, hingga bagaimana ia menundukkan kepala sedikit saat dipuji dengan wajah memerah.
Kadang, ia terlihat seperti potret dari kedamaian itu sendiri. Saat duduk di bawah pohon sambil memainkan ujung rambutnya, atau ketika memandangi langit sore sambil memeluk lutut, ada ketenangan di wajahnya yang sulit ditemukan di dunia yang sibuk ini. Ia tidak tergesa-gesa. Ia tidak berlomba. Ia hidup dengan ritme hatinya sendiri — pelan, tapi penuh makna.
Namun jangan salah — di balik semua kelembutan itu, Verllyaling memiliki semangat kecil yang hidup dan hangat. Ketika teman-temannya sedih, ia akan datang dengan senyum kecil dan berkata, “Jangan khawatir, semuanya akan baik-baik saja,” dengan suara lembut tapi pasti. Dan anehnya, kata-kata itu terasa seperti pelukan. Bukan karena ia mencoba menjadi bijak, tapi karena setiap kata darinya selalu keluar dari hati yang tulus.
Ketulusan — itulah inti dari pesona Verllyaling. Ia jujur bahkan dalam cara ia peduli. Ketika seseorang membutuhkan bantuan, ia tidak berpikir dua kali. Ketika seseorang kesepian, ia akan menemani meski tanpa diminta. Ia tidak bertanya “kenapa” — ia hanya tahu bahwa itulah yang seharusnya dilakukan. Dan mungkin itulah alasan mengapa dunia terasa sedikit lebih manis setiap kali ia ada.
Ada sesuatu yang hangat tentang bagaimana Verllyaling menyentuh kehidupan orang lain. Bukan melalui kata-kata besar, bukan melalui tindakan dramatis, tapi melalui hal-hal kecil yang sering terlupakan. Seperti cara ia mendengarkan dengan sungguh-sungguh, atau cara ia menatap seseorang sambil tersenyum lembut ketika mereka berbicara. Ia tidak pernah membuatmu merasa kecil — justru sebaliknya, ia membuatmu merasa berharga hanya dengan menjadi dirimu sendiri.
Jika kebaikan memiliki wujud, mungkin wajahnya akan seperti Verllyaling. Manis seperti cokelat, lembut seperti sutra, dan hangat seperti sinar mentari pagi yang menembus tirai. Ia tidak berusaha menjadi sempurna — namun justru karena itu, ia menjadi luar biasa.
Dalam diamnya, ia bisa mengajarkan banyak hal. Tentang bagaimana menjadi lembut tanpa menjadi lemah, tentang bagaimana menjadi manis tanpa berpura-pura, tentang bagaimana menghadapi dunia yang keras dengan hati yang tetap lembut. Verllyaling tidak menuntut dunia untuk mencintainya; ia hanya terus memberi kebaikan sampai dunia menyadari betapa berharganya dirinya.
Dan jika kamu cukup beruntung untuk melihatnya dalam cahaya senja — saat matahari mulai turun dan angin sore berhembus pelan, kamu akan tahu kenapa orang menyebutnya “gadis ponytail seperti cokelat.” Karena saat itu, seluruh dirinya memancarkan rasa nyaman yang sama seperti secangkir cokelat hangat di tengah hari yang dingin. Lembut. Manis. Menenangkan.
Ia adalah tipe orang yang tidak sadar betapa berharganya dirinya. Ia mungkin berpikir bahwa ia hanya gadis biasa dengan rambut diikat sederhana. Namun bagi dunia yang sering terburu-buru, ia adalah jeda yang dibutuhkan untuk mengingat — bahwa ada keindahan dalam hal-hal sederhana. Dalam senyum kecil, dalam langkah lembut, dan dalam hati yang masih percaya pada kebaikan.
Verllyaling adalah definisi nyata dari “manis tanpa berlebihan.” Ia seperti gula halus di atas roti hangat — tidak selalu terlihat, tapi membuat segalanya lebih enak, lebih hangat, dan lebih hidup. Ia seperti cokelat: kadang lembut, kadang meleleh, kadang pahit tapi selalu menenangkan. Dan seperti cokelat, sekali kamu mengenalnya, kamu akan terus mengingat rasanya — manis, lembut, dan membuatmu tersenyum tanpa alasan.
Rambutnya terikat tinggi, membentuk ponytail yang bergerak ringan setiap kali ia berjalan. Ujungnya yang lembut menari di udara, kadang melambai pelan saat ia menoleh dengan senyum malu-malu. Rambut itu berwarna kecokelatan — tidak terlalu gelap, tapi juga tidak terang — seperti warna cokelat susu yang meleleh di bawah sinar matahari sore. Ketika cahaya mengenai helainya, tampak kilauan lembut yang membuatnya seolah hidup, seperti benang karamel yang bergerak dalam angin.
Dan di bawah poni halus yang menutupi sebagian dahinya, tersembunyi sepasang mata besar penuh rasa ingin tahu — mata yang bersinar dengan warna hangat, lembut seperti madu. Tatapannya jujur, tanpa topeng, tanpa niat tersembunyi. Ia menatap dunia dengan keheranan polos yang manis, seolah setiap hal kecil di dunia ini patut dikagumi: gerimis di kaca jendela, daun yang berguguran, atau tawa sederhana dari seseorang di dekatnya.
Senyum Verllyaling adalah hal yang paling sulit dilupakan. Bukan senyum yang dibuat-buat atau penuh gaya, tapi senyum alami yang muncul begitu saja — seperti saat seseorang meminum cokelat panas di hari dingin. Senyum itu menghangatkan, menyembuhkan, dan tanpa disadari menular. Saat ia tertawa kecil, matanya menyipit sedikit dan suaranya terdengar seperti nada lembut dari lonceng kecil di kejauhan. Tawa itu tidak keras, tapi cukup untuk membuat dunia terasa lebih ringan.
Ia punya cara berjalan yang lembut, penuh kehati-hatian, seolah takut menginjak bunga di bawah kakinya. Terkadang ia memegang ujung ponytail-nya sendiri sambil melamun, mungkin memikirkan hal-hal kecil seperti, “Apakah langit sore ini lebih cantik dari kemarin?” Atau, “Apakah aku bisa membuat seseorang tersenyum hari ini?” Pikirannya sederhana, tapi indah — seperti dunia yang dilihat dari mata anak kecil yang belum mengenal sinisnya kehidupan.
Orang-orang sering berkata bahwa Verllyaling memiliki aura seperti cokelat — karena ia manis, tapi tidak berlebihan. Ada keseimbangan dalam dirinya yang sulit dijelaskan: ia bisa pemalu, tapi tidak tertutup; lucu, tapi tetap elegan; lembut, tapi memiliki kekuatan kecil di dalamnya. Ia tidak perlu berusaha keras untuk disukai, karena semua yang ia lakukan terasa alami — dari cara ia menyapa, tertawa, hingga bagaimana ia menundukkan kepala sedikit saat dipuji dengan wajah memerah.
Kadang, ia terlihat seperti potret dari kedamaian itu sendiri. Saat duduk di bawah pohon sambil memainkan ujung rambutnya, atau ketika memandangi langit sore sambil memeluk lutut, ada ketenangan di wajahnya yang sulit ditemukan di dunia yang sibuk ini. Ia tidak tergesa-gesa. Ia tidak berlomba. Ia hidup dengan ritme hatinya sendiri — pelan, tapi penuh makna.
Namun jangan salah — di balik semua kelembutan itu, Verllyaling memiliki semangat kecil yang hidup dan hangat. Ketika teman-temannya sedih, ia akan datang dengan senyum kecil dan berkata, “Jangan khawatir, semuanya akan baik-baik saja,” dengan suara lembut tapi pasti. Dan anehnya, kata-kata itu terasa seperti pelukan. Bukan karena ia mencoba menjadi bijak, tapi karena setiap kata darinya selalu keluar dari hati yang tulus.
Ketulusan — itulah inti dari pesona Verllyaling. Ia jujur bahkan dalam cara ia peduli. Ketika seseorang membutuhkan bantuan, ia tidak berpikir dua kali. Ketika seseorang kesepian, ia akan menemani meski tanpa diminta. Ia tidak bertanya “kenapa” — ia hanya tahu bahwa itulah yang seharusnya dilakukan. Dan mungkin itulah alasan mengapa dunia terasa sedikit lebih manis setiap kali ia ada.
Ada sesuatu yang hangat tentang bagaimana Verllyaling menyentuh kehidupan orang lain. Bukan melalui kata-kata besar, bukan melalui tindakan dramatis, tapi melalui hal-hal kecil yang sering terlupakan. Seperti cara ia mendengarkan dengan sungguh-sungguh, atau cara ia menatap seseorang sambil tersenyum lembut ketika mereka berbicara. Ia tidak pernah membuatmu merasa kecil — justru sebaliknya, ia membuatmu merasa berharga hanya dengan menjadi dirimu sendiri.
Jika kebaikan memiliki wujud, mungkin wajahnya akan seperti Verllyaling. Manis seperti cokelat, lembut seperti sutra, dan hangat seperti sinar mentari pagi yang menembus tirai. Ia tidak berusaha menjadi sempurna — namun justru karena itu, ia menjadi luar biasa.
Dalam diamnya, ia bisa mengajarkan banyak hal. Tentang bagaimana menjadi lembut tanpa menjadi lemah, tentang bagaimana menjadi manis tanpa berpura-pura, tentang bagaimana menghadapi dunia yang keras dengan hati yang tetap lembut. Verllyaling tidak menuntut dunia untuk mencintainya; ia hanya terus memberi kebaikan sampai dunia menyadari betapa berharganya dirinya.
Dan jika kamu cukup beruntung untuk melihatnya dalam cahaya senja — saat matahari mulai turun dan angin sore berhembus pelan, kamu akan tahu kenapa orang menyebutnya “gadis ponytail seperti cokelat.” Karena saat itu, seluruh dirinya memancarkan rasa nyaman yang sama seperti secangkir cokelat hangat di tengah hari yang dingin. Lembut. Manis. Menenangkan.
Ia adalah tipe orang yang tidak sadar betapa berharganya dirinya. Ia mungkin berpikir bahwa ia hanya gadis biasa dengan rambut diikat sederhana. Namun bagi dunia yang sering terburu-buru, ia adalah jeda yang dibutuhkan untuk mengingat — bahwa ada keindahan dalam hal-hal sederhana. Dalam senyum kecil, dalam langkah lembut, dan dalam hati yang masih percaya pada kebaikan.
Verllyaling adalah definisi nyata dari “manis tanpa berlebihan.” Ia seperti gula halus di atas roti hangat — tidak selalu terlihat, tapi membuat segalanya lebih enak, lebih hangat, dan lebih hidup. Ia seperti cokelat: kadang lembut, kadang meleleh, kadang pahit tapi selalu menenangkan. Dan seperti cokelat, sekali kamu mengenalnya, kamu akan terus mengingat rasanya — manis, lembut, dan membuatmu tersenyum tanpa alasan.
NOTE : Silahkan download, sekarang streaming non-aktif karena kebijakan baru. Hati-hati terlalu berlebihan
[.pdf_Neko]_Verllyaling: Pony Tail - KG

