Synopsis:
Di bawah langit malam yang dihiasi bintang-bintang berkilau, sebuah taman rahasia penuh lampu neon lembut tampak seperti panggung kecil yang magis. Di tengahnya, muncullah Yudi sebagai Black Bunny, sosok kelinci hitam yang menggemaskan dengan telinga panjang berujung lembut, mata bulat berkilau, dan senyum jahil yang tak bisa disembunyikan.
Bulu kostum hitamnya tampak berkilat di bawah cahaya bulan, dihiasi pita ungu kecil di lehernya yang menambah kesan manis. Saat ia melompat ringan di atas rumput, bel kecil di pita itu berbunyi “ting… ting…” setiap kali ia bergerak, menciptakan irama ceria yang memikat siapa pun yang mendengarnya.
“Hehe, coba kejar kalau bisa!” seru Yudi sambil melompat ke belakang semak berbunga, suaranya penuh tawa jenaka. Dari balik semak, hanya terlihat ujung telinga hitam yang sesekali bergerak, membuat siapa pun yang mencari semakin penasaran.
Sesekali, Yudi menoleh, mengedipkan mata nakal, lalu berlari kecil lagi—gerakannya begitu lincah namun tetap lucu, seperti kelinci kecil yang bermain petak umpet. Setiap langkahnya membawa percikan cahaya bintang imajiner, seolah dunia malam ikut menari mengikuti energinya.
Di saat itu, Yudi sebagai Black Bunny bukan sekadar karakter; ia adalah wujud keceriaan itu sendiri. Lucu, menggemaskan, dan penuh semangat, ia membawa tawa ke setiap sudut taman, membuat siapa pun yang melihat tak kuasa menahan senyum. Malam yang gelap pun terasa hangat, diterangi oleh pesona kelinci hitam kecil yang begitu menawan.
Bulu kostum hitamnya tampak berkilat di bawah cahaya bulan, dihiasi pita ungu kecil di lehernya yang menambah kesan manis. Saat ia melompat ringan di atas rumput, bel kecil di pita itu berbunyi “ting… ting…” setiap kali ia bergerak, menciptakan irama ceria yang memikat siapa pun yang mendengarnya.
“Hehe, coba kejar kalau bisa!” seru Yudi sambil melompat ke belakang semak berbunga, suaranya penuh tawa jenaka. Dari balik semak, hanya terlihat ujung telinga hitam yang sesekali bergerak, membuat siapa pun yang mencari semakin penasaran.
Sesekali, Yudi menoleh, mengedipkan mata nakal, lalu berlari kecil lagi—gerakannya begitu lincah namun tetap lucu, seperti kelinci kecil yang bermain petak umpet. Setiap langkahnya membawa percikan cahaya bintang imajiner, seolah dunia malam ikut menari mengikuti energinya.
Di saat itu, Yudi sebagai Black Bunny bukan sekadar karakter; ia adalah wujud keceriaan itu sendiri. Lucu, menggemaskan, dan penuh semangat, ia membawa tawa ke setiap sudut taman, membuat siapa pun yang melihat tak kuasa menahan senyum. Malam yang gelap pun terasa hangat, diterangi oleh pesona kelinci hitam kecil yang begitu menawan.
NOTE : Silahkan download, sekarang streaming non-aktif karena kebijakan baru. Hati-hati terlalu berlebihan
[Nekopoi]_Yudi: Black Bunny