Synopsis:
Di bawah langit senja Inazuma, Kuil Agung Narukami diselimuti cahaya oranye keemasan. Angin lembut membawa wangi bunga sakura, dan di tengah keindahan itu tampak sosok Paycosu, menjelma sebagai Yae Miko, sang guuji yang terkenal cerdas dan menawan—kali ini dengan aura yang tak hanya anggun, tetapi juga menggemaskan.
Rambut panjang berwarna merah muda bergelombang lembut, diterpa angin sore hingga memantulkan kilau keemasan. Telinga kitsune yang halus muncul samar di balik rambutnya, menambah sentuhan manis pada senyum nakal yang selalu ia bawa. Mata ungu bercahaya lembut, seperti menyimpan rahasia kecil yang hanya ingin ia bagikan kepada mereka yang berani mendekat.
“Hehe… sepertinya para kitsune kecil sedang bersembunyi sore ini,” ucap Paycosu pelan, suaranya bagaikan nada bel yang menenangkan. Ia menunduk, mengusap seekor rubah kecil yang muncul dari balik pohon sakura. Sentuhan lembutnya membuat rubah itu memejamkan mata dengan tenang, seolah merasakan energi hangat yang memancar darinya.
Saat ia melangkah menaiki tangga kuil, lengan kimono ungu muda berkibar anggun, sementara hiasan emas di rambutnya memantulkan cahaya terakhir matahari. Setiap gerakan tampak seperti tarian kecil yang memikat pandangan siapa pun yang melihatnya.
Di detik itu, Paycosu bukan hanya rekaan dunia fantasi, melainkan Yae Miko versi imut: seorang guuji yang penuh pesona, memadukan kecerdikan rubah abadi dengan keceriaan seorang gadis yang menebarkan rasa hangat. Seperti bisikan angin sakura, ia meninggalkan kesan yang lembut namun tak terlupakan—membuat siapa pun yang menyaksikan merasa seolah sedang berada dalam mimpi yang manis.
Rambut panjang berwarna merah muda bergelombang lembut, diterpa angin sore hingga memantulkan kilau keemasan. Telinga kitsune yang halus muncul samar di balik rambutnya, menambah sentuhan manis pada senyum nakal yang selalu ia bawa. Mata ungu bercahaya lembut, seperti menyimpan rahasia kecil yang hanya ingin ia bagikan kepada mereka yang berani mendekat.
“Hehe… sepertinya para kitsune kecil sedang bersembunyi sore ini,” ucap Paycosu pelan, suaranya bagaikan nada bel yang menenangkan. Ia menunduk, mengusap seekor rubah kecil yang muncul dari balik pohon sakura. Sentuhan lembutnya membuat rubah itu memejamkan mata dengan tenang, seolah merasakan energi hangat yang memancar darinya.
Saat ia melangkah menaiki tangga kuil, lengan kimono ungu muda berkibar anggun, sementara hiasan emas di rambutnya memantulkan cahaya terakhir matahari. Setiap gerakan tampak seperti tarian kecil yang memikat pandangan siapa pun yang melihatnya.
Di detik itu, Paycosu bukan hanya rekaan dunia fantasi, melainkan Yae Miko versi imut: seorang guuji yang penuh pesona, memadukan kecerdikan rubah abadi dengan keceriaan seorang gadis yang menebarkan rasa hangat. Seperti bisikan angin sakura, ia meninggalkan kesan yang lembut namun tak terlupakan—membuat siapa pun yang menyaksikan merasa seolah sedang berada dalam mimpi yang manis.
NOTE : Silahkan download, sekarang streaming non-aktif karena kebijakan baru. Hati-hati terlalu berlebihan
[Nekopoi]_Paycosu: Yae Miku [🔥]