Synopsis:
Senja merayap pelan di balik jendela rumah kayu kecil, memandikan ruangan dengan cahaya keemasan yang lembut. Di tengah suasana hangat itu, Meiilyn, yang menjelma sebagai Mita dari MiSide, duduk di dekat meja kayu bundar. Senyum lembutnya seperti sinar matahari terakhir yang menembus dedaunan, menebarkan ketenangan bagi siapa pun yang memandang.
Rambut hitam berkilau jatuh menutupi pundaknya, dihiasi jepit bunga kecil berwarna ungu pucat. Tatapan matanya yang hangat memantulkan semacam ketulusan yang jarang ditemui—seolah setiap sorotnya berkata, “Kamu aman di sini.” Di tangannya, secangkir teh hangat mengepulkan aroma melati yang menenangkan, mengisi udara dengan keharuman yang menyejukkan hati.
“Sudah lama kamu bekerja keras, ya?” ucapnya pelan, suaranya selembut hembusan angin sore. Ia mendorong cangkir itu perlahan ke arahmu. “Cobalah istirahat sebentar. Kamu pantas merasa tenang.”
Ketika ia tersenyum, ruangan seolah ikut tersenyum bersamanya. Gerak-geriknya sederhana—menata bantal, merapikan selimut, menatap keluar jendela—namun setiap tindakan dipenuhi kasih yang tulus. Ada kelembutan dalam setiap langkahnya, membuat dunia sekitar terasa lebih damai dan penuh warna.
Sebagai Mita, Meiilyn memancarkan aura penyayang yang alami: teman yang tidak hanya mendengar, tetapi juga mengerti tanpa banyak kata. Kehadirannya adalah pelukan hangat yang tak perlu dijelaskan, sebuah tempat kembali ketika hari terasa berat.
Di bawah cahaya senja yang perlahan memudar, Meiilyn sebagai Mita bukan sekadar karakter dari MiSide—ia adalah wujud manis dari rasa aman itu sendiri. Sebuah keindahan yang tidak hanya terlihat, tetapi juga dirasakan jauh ke dalam hati.
Rambut hitam berkilau jatuh menutupi pundaknya, dihiasi jepit bunga kecil berwarna ungu pucat. Tatapan matanya yang hangat memantulkan semacam ketulusan yang jarang ditemui—seolah setiap sorotnya berkata, “Kamu aman di sini.” Di tangannya, secangkir teh hangat mengepulkan aroma melati yang menenangkan, mengisi udara dengan keharuman yang menyejukkan hati.
“Sudah lama kamu bekerja keras, ya?” ucapnya pelan, suaranya selembut hembusan angin sore. Ia mendorong cangkir itu perlahan ke arahmu. “Cobalah istirahat sebentar. Kamu pantas merasa tenang.”
Ketika ia tersenyum, ruangan seolah ikut tersenyum bersamanya. Gerak-geriknya sederhana—menata bantal, merapikan selimut, menatap keluar jendela—namun setiap tindakan dipenuhi kasih yang tulus. Ada kelembutan dalam setiap langkahnya, membuat dunia sekitar terasa lebih damai dan penuh warna.
Sebagai Mita, Meiilyn memancarkan aura penyayang yang alami: teman yang tidak hanya mendengar, tetapi juga mengerti tanpa banyak kata. Kehadirannya adalah pelukan hangat yang tak perlu dijelaskan, sebuah tempat kembali ketika hari terasa berat.
Di bawah cahaya senja yang perlahan memudar, Meiilyn sebagai Mita bukan sekadar karakter dari MiSide—ia adalah wujud manis dari rasa aman itu sendiri. Sebuah keindahan yang tidak hanya terlihat, tetapi juga dirasakan jauh ke dalam hati.
NOTE : Silahkan download, sekarang streaming non-aktif karena kebijakan baru. Hati-hati terlalu berlebihan
[Nekopoi]_Meiilyn (yuumeilyn): Mita - MiSide